Sampah masih menjadi masalah yang belum ada penyelesaiannya. Di kota-kota besar di Indonesia, sampah masih menjadi salah satu masalah pokok yang memicu masalah lainnya, seperti masalah kesehatan.
Bagaimana proses pengelolaan sampah di Indonesia? Berikut pengelolaan sampah di lima kota besar di seluruh Indonesia:
Jakarta
Sampah di Ibu Kota selalu diidentikkan dengan gunungan limbah di TPST Bantargebang, Bekasi. Bagaimana tidak, setiap harinya ada 6.500 hingga 7.000 ton sampah dari DKI Jakarta yang menambah ketinggian bukit di Bantargebang.Di Bantargebang, sampah-sampah itu kemudian dipilah kembali. Ada yang diproses menjadi kompos, dan sisanya akan dipadatkan menjadi bukit sampah.Dengan luas 110,3 hektare, TPST Bantargebang menjadi TPST terbesar di Indonesia. 81,91 persen lahannya difungsikan sebagai tempat pembuangan sampah aktif, sedangkan sisanya dioperasikan sebagai sarana seperti akses masuk, jalan ke kantor, hingga instalasi pengolahan limbah.Luas area TPST itu, berbanding lurus dengan jumlah tenaga pemulung yang mengais rezeki di sana. Tercatat, ada lebih dari 7 ribu pemulung yang menggantungkan hidupnya di Bantargebang.
Setiap hari, mereka akan berebut memilah sampah saat truk-truk sampah menumpahkan muatannya. Meski tak tercatat sebagai pegawai, namun Pemprov DKI tetap memberikan jaminan kesehatan berupa BPJS kepada para pemulung di Bantargebang.Sebenarnya, kapasitas TPST Bantargebang bisa mencapai 49 juta ton sampah. Namun, pada akhir 2018 kapasitas Bantargebang hanya tersisa 10 juta ton saja. Artinya, hanya butuh waktu kurang dari 3 tahun bagi TPST Bantargebang untuk beroperasi sebelum overload.Untuk mengatasi kondisi ini, pemerintah mulai meluncurkan berbagai inovasi. Termasuk pilot project pembangkit listrik tenaga sampah yang rencananya bisa mengubah 100 ton sampah per hari menjadi listrik 700 kilowatt per jam untuk masyarakat sekitar.
Sementara itu, Pemprov DKI juga sudah mulai membangun fasilitas Intermediate Treatment (ITF) Sunter yang akan menjadi alternatif pengelolaan sampah. Sebenarnya, ITF ini sudah direncanakan sejak 2012 lalu, namun baru mulai dibangun pada akhir 2018.